Photograph (#HQAngstWeek Day 3)



Mumpung hari libur, Kaori berencana akan mendekor ulang kamarnya. Saat ini ia ingin memilah dulu barang mana yang masih layak pakai dan tidak.

Ia menuju laci meja belajarnya. Dikeluarkan semua yang ada di dalamnya. Tak sadar ternyata banyak barang tak terpakai memenuhi tempat itu.

Gadis itu duduk mulai memilah.

Ini hal yang sulit, sebab bukannya memilah malah mengenang masa dari benda tersebut.

Terhenti ia pada buku bersampul warna coklat. Dibukanya tersebut melampirkan tulisan-tulisan lamanya.

Padahal sudah bertekad untuk tidak bernostalgia, tapi ia goyah. Bersandar ia pada dipan sembari membuka lembaran-lembaran tersebut.

Setiap tulisan yang dibaca, sembari ia mengingat. Sekaligus bicara pada diri sendiri,

"Oh, ternyata dulu aku pernah begini."

Lanjut pada lembaran-lembaran lain, sampai terhenti pada satu foto yang terlampir di sana dengan banyak hiasan stiker juga pulpen berwarna-warni.

Foto tersebut menampilkan sosok pemuda yang ia cintai diam-diam sejak lama, Konoha Akinori namanya.

Mengingat ia kalimat-kalimat yang pernah pemuda itu lontarkan.

"Kaori, what's wrong?"

"Hey, babe!"

"Wanna some snacks? or me? Hahaha."

"Hey, jangan begadang."

"You are pretty as always."

Kaori dilema akan membuang buku itu, atau tetap menyimpannya? Atau justru berikan pada Konoha saja, sebab buku ini tentangnya.

Dibuang sayang, di dalam buku itu banyak hiasan lucu.

Disimpan untuk apa? Pasalnya ia juga tak akan membukanya lagi.

Memberikan pada Konoha? Itu ide yang nekat sekali, terlalu malu untuk memberikannya.

Meski begitu, pada akhirnya ia berikan juga.

Saat ini ia duduk berhadapan dengan Konoha di sebuah cafe. Gadis itu mulai gugup, pasalnya ia juga sekaligus menyatakan perasaan yang sudah tertanam selama bertahun-tahun.

Langsung saja Kaori memberikan buku itu pada si pemuda pujaannya.

"Untukmu." kata Kaori.

"Apa ini?" tanya Konoha.

"I've loved you for a long time. Aku tulis semua tentangmu di sini. I know we're just friend, but... I love you. Not as a friend."

Konoha memandang buku itu. Lantas menggesernya perlahan pada Kaori.

"Kaori, I've been getting married."


Komentar