Review: Love Spell


"Melupakan... semuanya...?"



"Ya, lupakan semuanya."
Hina menatapku dengan mata berkaca-kaca. Dia memelototiku.
"Jangan ngomong seenaknya! Melupakan semua? Mana mungkin aku bisa melupakannya! Aku benci Kannazuki!"
Baru pertama kali aku melihat Hina seperti ini.
"...benci, ya? Baik. Aku akan menghilang dari hadapanmu. Aku nggak akan berurusan lagi denganmu."
(Ayane, 2017: 155)

Hina, cewek yang jatuh cinta diam-diam dengan seorang cowok dari sekolah lain yang ditemuinya di kereta commuter yang sama setiap berangkat sekolah. Siapa sangka, setelah kejadian tak terduga, cowok itu, Kannazuki, juga suka dengan Hina. Namun, Kannazuki memiliki sebuah rahasia.

Manis. Jadi flashback zaman SMA heuheu.
Alurnya agak terburu-buru karena format penulisannya seperti menulis buku harian.
Ini enggak cuma cerita cinta Hina dengan Kannazuki, tapi juga cerita Hina dengan kedua sahabat, ibu dan adiknya, dan teman-teman Kannazuki. Ada mantan pacar Kannazuki juga nyempil.
Konfliknya tidak terlalu berasa, tapi penyampaian ceritanya bagus. Ada bumbu fantasi di tengah cerita jadi semakin menarik.

Komentar