Saya dan Bapak Penumpang Kereta Api


Malam senin, saya pulang ke Jakarta dengan kereta. Tepat jam tujuh malam, kereta yang akan saya tumpangi datang. Saya pun bergegas naik. Sesampai di dalam gerbong, saya mencari tempat duduk sesuai dengan nomor yang ada di tiket saya. Setelah ketemu, saya pun duduk. Di gerbong ini masih sepi. Penumpangnya bisa dihitung menggunakan jari. Kereta pun jalan.
Saya menikmati perjalanannya, walaupun yang terlihat hanyalah cahaya lampu di setiap rumah dan jalan. Kurang lebih setengah jam kemudian, sampailah di stasiun Purwokerto. Mulailah gerbong ini ramai di penuhi para penumpang. Yang tadinya saya duduk sendiri, akhirnya ada yang menemani saya. Seorang bapak. Saya tak mengenalinya, begitu juga sebaliknya. Kereta pun kembali jalan.
Dalam perjalanan, saya terlelap. Begitu juga bapak penumpang yang duduk di sebelah saya. Beberapa jam kemudian, saya terbangun saat kereta berhenti di stasiun Cirebon. Lalu, saya menoleh ke bapak penumpang itu. Masih terlelap. Saya pun kembali terlelap, karena perjalanan masih jauh.
“Dek...” suara itu membuat saya terbangun kembali. “Turun dimana?” tanyanya, suaranya masih sama seperti yang tadi saya dengar. “Turun di stasiun Jatinegara.” jawab saya. Ternyata yang membangunkan saya adalah bapak penumpang itu. Mungkin dia mengira kalau saya turun di stasiun ini. Stasiun Bekasi. Tak terasa sedikit lagi sampai. Tak lama kereta pun kembali jalan.
“Tidurnya nyenyak banget dek. Kecapekan ya?” tanya bapak itu. Ya, saya capek. Capek hati, batin saya. Bahkan, orang yang tak saya kenal, begitu sebaliknya, tahu keadaan saya. Saya cuma tersenyum tipis mendengar pertanyaan tadi. Lalu merenung.
Tak terasa sudah sampai di stasiun Jatinegara. Saya pun turun. Kami tidak mengobrol lagi setelah saya mendengar pertanyaan bapak itu tadi. Seorang bapak penumpang kereta yang saya tidak kenal tahu akan keadaan saya yang sebenarnya saya kurang mengerti. Setelah saya renungkan, ternyata saya butuh seseorang untuk berbagi cerita. Entah itu sebuah masalah ataupun sekedar untuk mengobrol. Entah seseorang itu teman ataupun keluarga. Ya, kadang disaat orang sedang ingin sendirian, ketahuilah bahwa dia sebenarnya juga ingin ditemani.

Komentar