Sebuah Surat yang Kedua
Hehehe…
Pembukaan macam apa itu?
Begitulah kiranya saat
kamu mengajaknya bicara duluan. Senyum-senyum memamerkan gigimu. Mungkin
setelah itu dia menganggapmu aneh,
“Anak ini kenapa? Itu
digiginya masih nempel sisa selai coklat.” Hahaha pasti lucu.
Sudah… sudah… kalau begitu… ehem! Aku kembali lagi. Kali ini suratnya membahas dia. Iya, dia. Itu loh orang yang kamu suka. Cie… cie… Tapi tenang saja, identitasnya tidak akan terbongkar kok. Biar nanti kalau ada yang membaca surat ini, mereka akan menebak-nebak.
“Siapa sih orangnya?”
“Oh, pasti dia
orangnya?”
“Masih saja suka sama
dia. Memangnya bagusnya dia apa?”
“Masih saja berharap.
Dia kan sudah sama yang lain?”
Kurang lebih seperti
itu komentarnya. Selain itu, alasan aku menulis ini supaya tidak ada
kesalahpahaman dari salah satu pihak. Hahaha kasihan sekali kamu, masih saja
ada yang mengusik kehidupanmu, ya? Padahal hidupmu biasa saja, normal seperti
mahasiswi semester tua yang merantau dan hanya jajan telur gulung saat tanggal
tua hahaha.
Jadi, orang yang kamu
suka itu kamu samarkan namanya menjadi Izuki Shun. Dia memiliki rambut berwarna
hitam (Ya… masa sih?), tingginya kira-kira sama seperti Izuki, keahliannya
bukan di basket tapi di olahraga lain (sepertinya), dan dia kadang mengeluarkan
jokes receh sama seperti Izuki. Jokesnya itu kadang berakhir dengan
“Apaan sih? Gak jelas nih orang”. Oh iya, satu lagi, dia juga tampan. Itu pun
menurut versi kamu. Tapi kayaknya memang tampan. Selama tidak dibandingkan
dengan Eguchi Takuya atau Kimura Ryouhei wehehe.
Sama seperti Izuki, dia
punya teman dekat. Kalau Izuki dekatnya sama Hyuuga. Nah, kalau dia deketnya
sama sahabatnya yang kalau disebutin bakalan ketahuan, ya? Hehehe. Yang jelas,
sahabatnya itu nama aslinya kamu jadiin tokoh dalam cerita kamu.
Ngomong-ngomong, sudah kamu selesaikan belum ceritanya? Pasti belum. Dasar
kamu, kalau sudah ada ide baru malah lupain yang lama.
Ngomong-ngomong gimana
kabarnya si Izuki? Kapan terakhir ketemu? Pasti susah ketemu,ya secara dia
sibuk banget. Ditambah kamu juga sibuk..
Mikirin dia,
Hahaha bercanda.
Bagaimana kelanjutannya
dengan Izuki? Kamu kan suka sama dia sudah lama, nih. Apakah kamu bakalan
gini-gini aja? Maksudnya kamu diam saja, kamu ungkapkan lewat cerita fiksi dan
puisi kamu, ngajak ngobrol pun enggak. Mau sampai kapan?
Kamu ini punya banyak
sahabat laki-laki, masa ngobrol sama Izuki saja masih gugup? Inget nggak waktu
kamu awal ajak dia ngobrol? Kamu malah nyengir-nyengir dulu, trus ngomong
gelagapan, ditambah volume suaranya pelan. Tapi… itu lucu loh hahaha. Enggak
apa-apa, masih proses.
Semester segera
berakhir. Kamu mau berakhir seperti apa? Tahu sendiri kan arah pulang kalian
berbeda? Mau ketemu lagi kapan? Di mana? Ayolah kamu ini jangan diem saja. Action dong! Kayak biasanya kamu ngobrol
sama temen laki-laki kamu. Santai saja. Izuki yang ini enggak punya eagle eye kok. Jadi san– eh… kalau
memang beneran punya juga kayaknya keren ya? Lumayan dimanfaatin buat ujian
hahaha.
Sudah, ya. Selanjutnya
aku serahkan padamu mau bagaimana nantinya. Inget! Relax. Santai saja. Enggak usah gugup kayak lagi presentasi.
Berjuang, ya. Semangat juga buat skripsinya! Eh, iya dosen pembimbing kamu sama
dosen pembimbing dia kan meja kerjanya sebelahan? Siapa tahu aja kalian bisa
ketemu secara enggak sengaja di ruang dosen hahaha. Sudah, ya. Bye. Sampai
ketemu di surat selanjutnya.
1:52 am
7 April 2017
Komentar