Anggap Saja dari Angin
Untuk sosok
pria berkacamata
Tak
pernah berpikir sampai sini. Tiba-tiba saja tanganku bergerak untuk menulis
ini. Otakku mengatur apa yang harus kutulis. Dan hatiku menyebut namamu saat
aku menulis ini.
Kita
belum pernah bercakap, belum pernah bertemu, bahkan belum pernah kenal. Tapi
kadang kala aku mengingatmu. Mengingat tingkah lucumu, penampilanmu yang
sederhana,dan suara tawa yang membuat
aku jadi ingin ikut tertawa.
Kamu
bukan bagian dari keluargaku, bukan temanku, bahkan kamu bukan siapa-siapa aku.
Tapi aku tak asing mendengar namamu. Bahkan setiap kali aku menyebut namamu
dalam hati dan tertulis di sana.
Entah
sejak kapan aku jadi seperti ini. Aku bisa menaruh perasaan padamu. Aku
menyebutnya ini adalah rasa suka. Hanya sekedar suka. Layaknya anak sekolah
menyukai hari libur, laki-laki yang menyukai olahraga, perempuan yang menyukai
boneka, dan layaknya kamu menyukai kegiatanmu saat ini.
Yang
bisa aku lakukan hanya menunggu waktu. Waktu untuk bisa bertemu denganmu walau
sebentar. Bisa bercakap denganmu meski tidak banyak. Dan bisa berkenalan
denganmu meski sebatas penggemar.
Ini
hanya tulisan biasa. Mungkin sudah banyak orang yang membicarakanmu lewat
tulisan seperti yang aku lakukan ini. Karena penggemarmu tidak hanya aku. Maaf
jika tulisan ini menganggumu, aku hanya tidak tahu bagaimana cara bisa bertemu
denganmu secara langsung. Kita jauh. Bisa saja aku bertemu denganmu, tapi aku
takut kalau yang aku lakukan ini berlebihan menurut kamu. Aku tahu kalau kamu
tidak suka diperlakukan berlebihan oleh penggemarmu yang lain. Karena kamu
tidak mau mereka merepotkan diri mereka sendiri demi bertemu kamu, kan?
Kamu
tidak perlu mengetahui siapa orang yang penakut membuat tulisan ini. Kamu juga
tidak perlu tahu untuk apa tulisan ini ditujukan kepadamu. Yang perlu kamu tahu
adalah akulah orang yang pernah mengucapkan semangat pagi padamu meski lewat
media sosial dan tidak kamu balas. Tapi mungkin kamu membacanya. Semoga.
Terima
kasih jika kamu membaca tulisan ini. Meskipun aku tahu ini hanya membuang
waktumu yang berharga itu. Aku tidak terlalu berharap supaya kamu membaca ini,
bahkan sampai kamu membalasnya lewat apapun. Anggap saja tulisan ini yang
kutujukan kepadamu adalah dari angin yang berhembus. Angin yang membawa tulisan
ini sampai ke kamu.
Dari penggemarmu
Komentar