Senja dan Fajar (3)





“Kenapa sih orang-orang jadi latah suka dengan senja?” tanya Senja.

Fajar megatupkan bibirnya menahan tawa, “Karena senja itu cantik.”

“Iya, sih. Langitnya tidak hanya menampilkan warna oranye, tapi ada merah, kuning, merah jambu, biru, ungu… ah, banyak.”

“Dan saat senja, kau juga sudah bisa melihat bintang.”

“Benar juga. Kalau dipandang terus, ternyata cantik juga.”

“Sudah kubilang, kan? Senja itu cantik. Makanya aku suka.”

Senja menoleh ke arah Fajar yang berdiri di sampingnya, “Langit senja, kan?”

Fajar menggeleng, “Kamu.”

Ada semburat merah di wajah Senja.

Komentar