Naskah Drama SANG SUTRADARA Karya Fery "Gepenk" Hertanto

PADA DASARNYA TIDAK ADA MANUSIA YANG INGIN  HIDUP DI BAWAH PERINTAH ATAU ATURAN TERTENTU,SEKALIPUN ATURAN TUHANYA KARENA DIMANA MANUSIA BERADA DISITU PULA AKAN ADA HASRAT SALING MERAJAI SETIDAKNYA UNTUK DIRINYA SENDIRI,DIATAS RAJA AKAN ADA RAJA.INI FAKTA DIMANA AKAR DARI AKAR SEBUAH DOSA TERCIPTA.
MAKA DARI ITU,TERLALU SEDERHANA ATAU TIDAK MENJADIKAN INI SEBUAH LATAR BELAKANG,SETIDAKNYA SEGALA SESUATU TERCIPTA DARI SEBUAH AWALAN.


‘’ SANG SUTRADARA ’’
KARYA: FERY HERTANTO ‘’GEPENK H’’

TOKOH :1. Kakek (Usia X, memiliki riwayat ‘’Bipolar Disolder’’ yaitu salah satu kelainan jiwa paling berbahaya)
2.Nis (Usia 20 th,Cucu si kakek)
3.Para mayat

PANGGUNG MENGGAMBARKAN SUASANA MALAM DENGAN BADAI CUKUP KENCANG,DI SEBUAH RUANGAN KHUSUS YANG TERDAPAT PANGGUNG TEATER MINIMALIS BERISI MAYAT-MAYAT BERKOSTUM DAN DIRIAS LAYAKNYA PEMAIN SANDIWARA TEATER,DIDEPAN PANGGUNG MINIMALIS TERSEBUT ADA SEBUAH KURSI,MEJA,LAMPU TIDUR DAN TAPE RECORDER TUA DIATASNYA,KERTAS YANG BERSERAKAN DI LANTAI SERTA BAJU PENUH DARAH DAN INSTALASI BAGIAN TUBUH MANUSIA YANG DIGANTUNG-GANTUNGKAN.
BABAK I
TERLIHAT NIS MENANGIS SAMBIL MEMEGANG SECANGKIR KOPI YANG BARU DIBUATNYA.

Nis      : Maafkan aku..

BLACK OUT

BABAK II
MASUK KAKEK MENGENAKAN JAS HUJAN DENGAN MEMBAWA SEORANG MAYAT DALAM KEADAAN BASAH KUYUP SETELAH HABIS DIPUKULINYA DENGAN BENDA TUMPUL,IA TAMPAK SANGAT SENANG.

Kakek: Nis,Nis..haha,I’m really happy.. lihatlah siapa yang berkunjung kemari,sebentar lagi pertunjukan drama yang aku rancang bertahun-tahun akan menemui titik kesempurnaan.
Nis ! kenapa kau lama sekali?kau sangka aku bergurau?cepat kemari ! sekalian kau siapkan handuk dan perlengkapan rias.

Nis     : (Datang membawa handuk dan perlengkapan rias)ya tuhan! (terkejut melihat tubuh mayat itu masih bisa bergerak)

Kakek: Ah sial dia masih menolak saja (mengambil pisau dapur di laci meja dan memenggal leher mayat itu)

Nis     : jangan!!! Tidak!! (depresi dan berteriak sangat kencang melihat genangan darah dan tubuh yang meregang nyawa itu)

Kakek: Bersihkan badanya dan ajak dia dia duduk disana (menunjuk ke panggung miliknya sambil menjilan darah yang melumuri pisaunya)

Nis     : Siapa dia? (penuh tekanan sambil menyeret mayat itu ke panggung)

Kakek: Kau yakin ingin tahu? (meledek). Aku menjumpai dia di tepi sungai ketika sedang shooting,dia aktor yang mumpuni di bidangnya,lalu aku ajak dia menuju semak-semak untuk bernegosiasi,dia lolos castingku.Aku akan menjadikanya seorang Rahwana,presiden alengka yang tunduk pada wanita,hahaha..mirip seperti apa yang aku mainkan semasa muda,pokoknya dia tridak diragukan lagi kualitas aktingnya.

Nis     : Lalu,kau ingin aku apakan dia?

Kakek: ya kau permak dia ! buat dia seperti orang bijak,merakyat,tidak perlu memakai tuksedo apalagi baju besi,cukup kau kasih kemeja ataupun baju batik.

Nis     : Aku tak bisa kek,tak bisa!

Kakek: apa kau bilang? Tak bisa?

Nis     : Aku kasihan padamu.

Kakek: Dasar gila,apa yang kasihani dari aku?Aku bukan orang yang membutuhkan belas kasih siapapun.Apa yang kurang dari diriku?hidupku sudah cukup komplit dengan segala keistimewaan,Aku seorang aktor hebat,ak_tor!aku dikenal dan dipuja banyak orang,dan wanita mana yang tak terkesima melihatku.(menjambak rambut nis) sekarang,kau lihat aku,sekarang aku adalah sutradara hebat yang akan mengemparkan dunia hiburan dengan karyaku,namaku akan tercatat dibuku-buku sejarah,apa lagi?apa lagi yang kurang dari diriku?hah..jawab aku jalang!

Nis     : Itu hanya mimpi indahmu dimasa muda !! (berusaha memberontak) Lihatlah apa yang ada disekitarmu! Kau tak lebih dari berandal berambut putih,pembunuh para seniman tak bersalah hanya untuk memenuhi obsesi liarmu menjadi seorang pemain teater profesional yang di agung-agungkan banyak orang.

Kakek: Diam !! (melempar-lemparkan benda yang berada disekitarnya)

Nis     : Kau tak hanya membunuhnya tapi kau merampas nasib dan harapan orang-orang terdekatnya,teruslah hidup dibawah khayal merahmu pak tua!

Kakek: Ahhhh Cukup!! Ku hajar kau,ashole!!!!(mengambil tongkat kayu dan memukuli cucunya).Cepat kau selesaikan tugasmu!

Nis     : Ampun kek ,ampun.(menangis meminta ampun)

Kakek: (terdiam lalu mengelus kepala cucunya) oh honey,kenapa kau menangis?memang apa yang aku perbuat padamu sampai kau memohon ampun seperti itu?sekarang kau siapkan kemeja ya,aku akan segera memulai adegan.

Nis     : (menangis dan pergi mengambil kemeja)

Kakek: (berbicara sendiri)aku seorang sutradara hebat !! haha,tidak ada yang mampu menyaingiku!!

Nis     : (masuk kembali dan memakaikan kemeja pada si mayat) sudah siap kek.

Kakek:Good job! (bernyanyi tak jelas) Aku akan buat ini sempurna..lalala..lebih tragis dari ‘’Abelard and heloise’’,’’butler and o’hara’’,haha...lalala..ini akan lebih melejit dari sekedar ‘’Titanic’’..lalalala...lebih lucu dari ‘’pink panter’’ ataupun kisah ‘’Cicak vs Buaya’’..hahaha..(berhenti bernyanyi).sekarang dengar aku baik-baik! (berbicara kepada para mayat ).ketika nanti aku bilang ‘’rolling action’’ atau aksi yang berputar,hahahaha..ya memang aksi selalu berputar-putar,,mmm lupakan..disini kalian akan berperan sebagai perkumpulan orang-orang paling berbisa di dunia,karena kalian orang-orang yang mengancam ketertiban sorga.sorrrrrgaaaaa..haha,(mulai menata posisi mayat) you! Menjadi orang pemarah yang berhati lembut.you !menjadi sosok bijak namun penghasut,and you mr. president ! jadilah seolah penjudi kelas kakap yang merakyat,dan ingat! You takut terhadap perempuan.ok?dan kau Nis,nyalakan lampu panggung dan siapkan musik.

BLACK OUT

BABAK III
LAMPU MATI DAN TERSISA LAMPU MINI PANGGUNG SERTA LAMPU TIDUR.

Kakek: “rolling action’’ ! (musik mulai menyala) ahh!! Cut,Cut.Cut ! kenapa musiknya seperti itu?memangnya tidak ada musik lain?bisa kau putar yang agak meloo.

Nis     : yang mana ?(mengoperasikan tape).yang ini?

Kakek: ahhh bukan !! coba kau putar alunan-alunan cengeng seperti ‘’Cryin’’ milik Roy orbison ataupun ‘’I fall to pieces’’ punya Patsy cline.

Nis     : (terus meng on-off kan musik secara cepat) yang mana lagi kek,hampir semua sudah aku putarkan.

Kakek: ahhhhh,teruskan saja! Nah yang itu,eh bukan ganti lagi,emm bukan bukan,nah iya yang itu,ah gak pas...ahhhhh sialan,damn!!!!!!(meluapkan amarahnya dengan menusuk-nusuk salah satu mayat)kenapa tak ada satupun musik yang cocok untuk mengiringi adegan ini.

Nis     : (menyalakan sisa musik terakhir) ini yang tersisa.

Kakek: (tiba-tiba menangis dan lama-lama kesedihanya semakin ekstrim)

Nis     : Kenapa kau menangis?

Kakek: carmi,carmi,apakah itu kau?kau datang untuk melepas rindu kepadaku?(berbicara pada tape yang menyala),setelah sekian lama kau meninggalkanku akhirnya kau kembali carmi,kau tahu aku sungguh tak berniat sedikitpun menikah denganya sayang,itu hanya sebuah keterpaksaan sayang,sekarang istriku sudah aku bunuh dan diapun ikhlas menerimanya,kita bisa bercinta lagi carmi sayang,sudah lama tak kau lumat bibirku,apakah kau ingat saat kita pergi berdua secara diam-diam ke widara payung?alangkah romantisnya kita di sela-sela barisan pohon kelapa,kau bilang padaku bahwa kau ingin punya suami seorang artis tenar,lihatlah carmi,(menunjuk ke panggung) sebentar lagi impianmu terwujud,aku akan menjadi orang terkenal..oh sayang,begitu dalam cintaku untuk kau hingga aku bunuh istriku demi kau carmi,(berubah menyeramkan) Sejak saat itu,kemana kau?!!! Pergi bersama sopir truk itu keluar kota,disana kau menjadi pelacur jalang murahan,bangsat kau carmi!! (menjatuhkan tape dan seolah mengajaknya bertengkar)..ku bunuh kau!!

Nis      : Sudah kek,sudah..! Jangan bertindak bodoh karena kenangan.

Kakek : (menangis histeris lalu tertawa)ahaha..iya,iya,naskah pertunjukanku ini butuh satu pemain lagi biar lengkap,yayaya....harus selalu ada orang ketiga.

Nis      : Kau mau membunuh lagi?

Kakek : sembarangan kau bicara?memangnya aku ini seorang pembunuh seperti ibu yang membuang bayinya di sungai?aku tak mau membantu takdir orang dimana aku sebagai pelakunya,enak saja..ku Cuma bilang,aku mau cari satu pemain lagi niss..nah aku ingat,nis...niss...nisnis,..

Nis     : iya kek

Kakek: Bagaimana dengan pemuda tokoh agama yang sempat menjadi kekasihmu itu aku ajak bermain dipertunjukanku?

Nis     : ahh,tidak..tidak,kenapa harus dia kek?Aku tak bisa membantumu.

Kakek: ayolah nis,aku butuh satu lagi orang munafik,bisakah kau bujuk dia demi aku seperti dia membujukmu untuk bermain sex di kebun karet itu?,kau kira aku tidak tahu,aku mengintipmu anak manis,haha ya,kalian berdua sangat menikmatinya seperti ‘’tristan dan isolde’’ akupun ikut hornie melihatnya..Aku memaklumi kenapa orang religius seperti dia bisa seperti itu,karena para sahabat nabipun tak kuasa menahan hasrat seksualnya ketika berperang hingga mereka luapkan dengan on-na-ni,sejarah memang tak semuanya tertulis,hahahihihehe,,yaa..sekarang aku harus cepat menemui dia.(mengambil jas hujanya)

Nis     : (menahan kakeknya pergi)Kakek,jangan buru-buru seperti itu,percuma saja kau mencarinya.

Kakek: Bohong!!aku tahu,kau masih mencintainya?

Nis     : sungguh kek.ini tidak ada hubunganya dengan aku (khawatir)


Kakek: ahh,minggir kau..aku akan tetap mencarinya.jangan coba-coba halangi aku.aku sangat membutuhkanya saat ini untuk pertunjukanku.

Nis     : Percayalah padaku untuk kali ini saja,terakhir kabar yang ku dengar dia dipenjara karna kasus penggelapan dana jamaah haji.

Kakek: alamakk..kenapa dia terlalu jujur terhadap keinginanya sendiri,tapi aku salut
setidaknya dia bisa mendengarkan hati nurani,tuhan suka itu.Emm..tapi siapa lagi selain dia?Jim carrey?rowan atkinson?ahh tidak,ini bukan saatnya lagi lucu-lucuan!Ini tidak sesederhana itu..y ampun,betapa rumitnya aku memikirkan ini.

Nis     : kenapa tidak aku saja kek yang menjadi pemainya?Aku yakin pertunjukanmu akan lebih bagus.

Kakek: (terdiam dan sedikit tertawa kecil) apa?aku tidak salah dengar?akhirnya kau mau mendukung pertunjukanku?setelah sekian lama kau tidak percaya bahwa proyeku ini
Akan menjadi proyek besar,hahaha
Tapi,ah mana mungkin kau bisa berakting dengan baik,kau sama sekali tidak punya bakat itu anak ingusan,hehe
Nis     : yakinlah kepadaku,nanti kau pasti akan terkejut,mainkan aku di ending saja.akan aku mainkan tekhniku dalam bermain sandiwara.
Kakek:sepertinya kau yakin sekali,aku bahkan tak percaya,ternyata darah semangat optimismeku akhirnya turun padamu,mmm,baiklah kalau begitu.

Nis     : itu semua ada saratnya.

Kakek: bah,macam dukun saja kau pake sarat,apa itu?

Nis     : Kau tidak boleh marah jika suatu saat aku yang akan menggantikanmu sebagai sutradaranya.

Kakek: apa?enak saja kau bicara,akulah sutradara,dan tidak ada seorangpun yang bisa menggantikan posisiku.

Nis     : apa boleh buat,maka batalah aku sebagai aktormu.

Kakek:eeeehh,jangan terlalu cepat mengambil keputusan,baiklah aku iyakan apa maumu,lagipula kau tak akan mampu menyaingiku,dan ingat,itu hanya sekali waktu saja.

Nis     : ok,sepakat.sekarang Istirahatlah saja dulu!

Kakek: tidak bisa!tidak bisa nis!Aku harus segera menyelesaikan ini.kau bisa bayangkan jika saat itu Soekarno lebih memilih untuk istirahat saat terserang malaria,mungkin akan ada perubahan sejarah dari proklamasi kita.orang-orang tak tahu itu.

Nis     : Ya kau kan bukan Soekarno!

Kakek: hey!!aku lebih hebat dari siapapun!Aku tak mau mati karena terlupakan,seperti tukang soto yang kain merahnya digunakan sebagai bagian dari sang saka merahputih pertama.Ataupun mujair yang namanya dilupakan setelah menjadi nama ikan yang ditemukanya.aku tak mau biasa-biasa saja!Karyaku bukan lagu nina bobo yang tak jelas asal usulnya.

Nis     : Terserah kau sajalah kek,semangatmu begitu besar tapi kau tak melihat realita.

Kakek: come on,realita,realita lagi,orang yang pasrah dengan realita hanyalah orang-orang pemalas!selamanya kita jadi bangsa pemalas,itu salah satu dari dosa paling mematikan.Buatkan aku makanan!sepertinya malam ini aku akan sangat sibuk.

Nis     : Makanan?kau bermimpi?kita sudah tidak punya makanan!semua uang kau habiskan untuk proyek tak masuk akalmu ini.ditambah semua barang naik,pisang goreng saja kita tak punya.

Kakek: gila,inflasi sampai menyerang pisang goreng,ya sudah kau buatkan saja aku secangkir kopi!

Nis     : (pergi membuatkan kopi) iya,kau tunggu sebentar.

Kakek: (mondar mandir dan bicara sendiri).Ini harus sempurna,Harus! (sesekali ia menari seolah sedang berdansa) tereng tonteng,tonteng tonteng tereng tonteng tonteng...terengtonteng.aku adalah lelaki sejati yang mendewakan malam,aku adalh pejantan tangguh yang hebat!semua harus terselaikan..(behenti berdansa),niss..mana kopinya?jangan lupa,aku tak suka terlalu banyak gula.

Nis     : (masuk membawa secangkir kopi)

Kakek: hey,hey,hey...kenapa matamu lebam sayang?kau menangis? (mengelus kepala dan tubuh Nis)

Nis     : Aku baik-baik saja kek.

Kakek: jika ada yang macam-macam kepadamu panggil saja aku! (terus mengeraki tubuh nis)

Nis    : Kau mau apa?

Kakek: (semakin bernafsu melihan kemolekan tubuh cucunya)Tenanglah sayang,kau aman bersamaku,Aku masih bisa melindungimu sayang,Aku masih sangat muda untuk seorang pria jantan.

Nis     : (mulai tidak nyaman dengan perlakuan kakeknya) Apa-apaan kau?lepaskan aku!

Kakek: Ayolah sayang,sisakan waktu untuk kita bersenang-senang dan lebih saling mengenal.(memeluk dan mencium cium tubuh cucunya)

Nis     : Lepaskan aku iblis tua ! ! (meronta)

Kakek: jangan malu-malu,kenapa kita tak sama-sama jujur saja?(semakin naik birahinya)

Nis     : (tak bisa berkutik) jangan kek,aku mohon!!!!

Kakek: (menampar-nampar nis) ayo..kau mau kan bercinta denganku?(melepas celana dan hanya memakai celana dalam)

Nis     : (terkulai lemas dan menagis histeris di geranyami si kakek)

Kakek: ahhh,kau lumayan juga.(berhenti memerkosa nis) loh,loh..kenapa kau bersedih?sudah anak manis,apakah aku berbuat jahat kepadamu?tidak kan..aku ini orang baik..
Nis     : (Diam tanpa kata)

Kakek: terima kasih untuk kopinya.

Kakek: (meminum kopi). Ayo kita susun ulang pertunjukan ini. (tiba-tiba merasa pusing dan kejang setelah meminum kopi buatan nis) apa yang kau lakukan padaku sialan!!!!

Nis     : Drama baru dimulai,sempurnahlah pertunjukanku ! kau satu lagi pemain itu.Cukup dengan segelas kopi aku bisa membunuh orang seperti kau, Hahaha mati kau sialan!!!anjingggg!!!!pergilah ke neraka!!!!hahaha

Kakek: (terkulai lemas di lantai dan akhirnya mati)

Nis     : (menangis menyeret mayat kakek keatas panggung kemudian duduk di kursi tempat kakenya biasa duduk) rolling,action!

BLACK OUT

TO BE CONTINUE






Komentar